Peringatan HGN, Momentum Perubahan dan Kebangkitan Guru Indonesia

HORMATI guru…, sayangi teman…, itulah tandanya murid budiman…”

Itulah penggalan lirik lagu yang  berjudul “Pergi Belajar”, memberikan kenangan tentang masa-masa belajar yang indah di sekolah. Sosok guru yang digugu dan ditiru, selalu dipercaya akan ilmu yang disampaikan dan memberi contoh yang patut diteladani oleh siswa-siswinya.

Sikap ramah untuk menyambut siswanya di depan pintu gerbang sekolah. Mengucapkan doa selamat ketika berjumpa memberikan ketenangan di  dalam hati siswa. Siswa dengan sabar menunggu di  bangku masing-masing. Guru membimbing dengan rasa kasih sayang, ketelatenan, dan kesabaran.

Hal-hal positif inilah yang memberikan kenangan indah yang terekam di dalam memori ketika siswa berusia dewasa. Ilmu yang diajarkan ketika di sekolah menjadi bekal yang sangat penting ketika anak berada di masyarakat dan di dunia kerja. Bukan hanya teori ilmu yang diingat oleh para siswa tetapi yang lebih penting adalah nilai-nilai moral yang ditanamkan oleh bapak ibu guru di sekolah.

Nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab adalah hal yang bisa diingat oleh anak. Sehingga betapa pentingnya nilai-nilai luhur tersebut membekali dalam hidupnya.

Profesi guru adalah profesi mulia, maka sangatlah tepat jika pemerintah memberikan penghargaan berupa sertifikasi guru. Hal ini menegaskan bahwa guru harus bekerja secara profesional, sesuai aturan dan prinsip seorang pendidik.

Kemuliaan seorang guru tidak bisa diukur dengan materi, tetapi kemuliaan terletak pada pengabdian kepada bangsa dan negara dengan penuh ketulusan.

Pengabdian yang diberikan merupakan mata air bagi peserta didik yang haus dan dahaga akan ilmu. Guru adalah cahaya penerang untuk peserta didik dalam kegelapannya. Harapan akan menjadi nyata jika ilmu ada dalam genggaman. Mata tidak akan buta lagi karena telah dibukakan oleh ilmu melalui seorang guru.

Kemampuan membaca, menulis, menghitung dan ketrampilan lain akan terasa mudah dan indah atas bimbingan bapak ibu guru. Tugas guru adalah membentuk karakter masa depan bangsa.

Dengan adanya informasi yang serba cepat  dunia seakan menjadi sangat dekat. Beberapa tahun ini terdapat informasi di dunia pendidikan. Berita tersebut antara lain: murid yang berani menantang berkelahi dengan guru, murid menganiaya guru, dan informasi lain yang tentu saja mencoreng dunia pendidikan.

Nilai luhur yang ditanamkan oleh guru seketika sirna jika ada siswa yang tidak hormat apalagi menantang berkelahi. Perhatian orang tua ketika di rumah sangatlah penting. Komunikasi guru dengan orang tua harus dijaga, jangan sampai ada kesalahpahaman.

Apakah era globalisasi yang sekarang sangat mempengaruhi tingkah laku manusia khususnya para siswa? Terusik sedikit menjadi sakit hati, bahkan hati menjadi mati tanpa kehati-hatian.

Pengaruh media sosial dan tayangan media secara tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku siswa pada zaman ini. Keberanian murid melawan guru adalah salah satu contoh pengaruh media yang berdampak luas,

Dari guru muncul orang-orang hebat. Apakah karena peraturan yang mengakibatkan pelanggaran ham, sehingga guru enggan menegakkan kedisiplinan? Kedisiplinan tidak selamanya dengan kekerasan tetapi penuh ketegasan. Kadang bentuk ketegasan ini yang disalahartikan oleh siswa. Akibatnya, tingkat kedisiplinan menjadi rendah, sehingga tidak menghormati peraturan yang ada.

Guru diibaratkan seorang dalang yang tidak akan kekurangan lakon cerita. Apabila siswa belum bisa menerima ilmu yang diberikan oleh guru, maka guru harus mencari penyebab tidak tersampaikannya ilmu kepada peserta didik. Misalnya menggunakan metode, pendekatan, strategi atau pun media yang bervarisi  sehingga dapat diterima oleh peserta didik. Pekerjaan ini bukanlah yang mudah, karena guru harus membiasakan hal yang baru dan menghilangkan pola pembelajaran yang lama.

Guru mempunyai keinginan kuat untuk membantu murid  yang kesulitan dalam belajarnya, tetapi keinginan itu tiba-tiba hilang karena harus mengerjakan tugas administratif lainnya. Namun perubahan dimulai dari guru. Setiap ada kesempatan yang ada gunakanlah dengan baik dengan perencanaan yang tepat.

Kepercayaan yang diberikan oleh Kepala Sekolah ataupun dari siapa saja laksanakan dengan penuh tangung jawab. Ide-ide cerdas yang ada dalam pikiran akan muncul apabila ada niat yang tulus. Perubahan sekecil apa pun akan memberikan perubahan besar dalam hidup.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam sambutan pidato peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang di unggah di laman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu lakukanlah perubahan kecil di kelas. Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Dari penggalan teks pidato yang disampaikan bahwa seharusnya guru harus melakukan perubahan walau pun perubahan kecil dan tentu saja akan berdampak perubahan besar untuk bangsa Indonesia.

Selamat Hari Guru Nasional !

Isnanto SPdadalah Guru di SMP Negeri 2 Kendal

Leave a Reply